Serikat.id – Polemik kasus kelalaian Tenaga Kesehatan (Nakes) Kecamatan Popayato yang berujung meninggalnya bayi Zahirah. Anggota DPRD Rijal Pasuma berharap Kepala Puskesmas dan Kadis Kesehatan bertanggung jawab.
Bukan hanya bertanggung jawab, aleg dapil Popayato Group ini ada punishment yang kepada Kepala Puskesmas Popayato.
“Jangan cuma bidan dan dokter jaga saja yang mendapat punishment, Kepala Puskesmas juga harusnya bertanggung jawab,” ujar Rijal Pasuma via telepon, Selasa (14/05/2024).
Tak hanya itu, tingginya angka kematian anak di tahun 2024 ini juga merupakan tanggung jawab dari Kepala Dinas Kesehatan. Olehnya, Kadis Kesehatan diharapkan juga harusnya terkena imbas dari kelalaian anak buahnya yang berakibat meninggalnya anak di Popayato.
Sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Di DPRD Pohuwato yang dihadiri oleh Komisi I dan Komisi III, serta Kadis Kesehatan, kepala Puskesmas Popayato dan sejumlah nakes, disimpulkan ada indikasi kelalaian nakes dalam kasus kematian bayi Zahirah.
Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi mengatakan DPRD akan secara intensif melakukan rapat lanjutan untuk menentukan rekomendasi apa yang akan dikeluarkan. Tak hanya bakal mengeluarkan rekomendasi, DPRD Pohuwato berharap segera dibentuk tim audit kematian bayi.
Hal ini, menurut Nasir selain bisa mendapatkan titik terang penyebab kematian bayi, juga merupakan Langkah untuk mencegah kejadian seperti ini tak terulang kembali.
“Tahun ini sudah ada 7 kematian bayi di Pohuwato, kita butuh segera Langkah preventif untuk menekan angka ini,” ungkap Nasir kepada wartawan sesaat setelah RDP di aula DPRD Pohuwato.
Ditanya rekomendasi, Ketua DPD II Golkar ini belum menjelaskan secara rinci rekomendasi yang akan dikeluarkan DPRD. Rekomendasi bisa berbentuk punishment kepada nakes yang lalai atau rekomendasi kepada APH untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Tunggu saja hasil dari pembahasan internal DPRD untuk kasus ini,” tegas Nasir.
(Rilis Dandi)