Serikat.id – Partai Gerindra kabupaten pohuwato berhasil meraup suara sebanyak 28.768 se-pohuwato. Namun, dengan perolehan suara itu, gerindra masih kalah jumlah kursi dari partai golkar di parlemen. Dengan begitu palu sidang masih di genggaman partai golkar (7 kursi),sementara gerindra harus puas duduk di kursi wakil ketua I (6 Kursi).
Hal menarik dari para peraih kursi Gerindra ini, mayoritas wajah baru. Hanya Nirwan Due yang senior di parlemen, sehingga kemungkinan besar kursi ketua masih melekat padanya.
Sementara para aleg baru dari partai Gerindra ini akan mengisi alat kelengkapan dewan lainnya. Seperti ketua Fraksi kemungkinan besar akan di isi oleh Hamdi Alamri, pasalnya Wawan Hatama ketua Fraksi sebelumnya gagal ke parlemen.
Alasan lainnya kursi fraksi ini ke Hamdi Alamri kerena dari struktur partai sebagai ketua Bapilu.
Sementara Di DPRD Kabupaten pohuwato Hamdi Alamri bukanlah orang baru, ia tiga kali terpilih sebagai anggota DPRD dari partai Golkar. Dan mundur dari DPRD sebagai persyaratan ikut dalam pilkada 2020 lalu.
2024 ia kembali mencalonkan diri dari partai gerindra dan berhasil merebut 1 kursi dari dapil randangan – taluditi.
Posisi lain di Alat kelengkapan dewan yang akan di isi oleh kader Gerindra yakni ketua komisi I.
Abdul Hamid Sukoli Kader yang di anggap layak mengisi posisi ini, sebab Komisi ini bersentuhan dengan pemerintahan hingga masalah di tingkat desa.
Abdul Hamid Sukoli sebelum mencalonkan diri sebagai caleg dari partai gerindra, ia merupakan kepala desa Taluduyunu kecamatan buntulia kabupaten pohuwato.
Aya Yopi (Sapaannya) tahu persis masalah tingkat desa hingga pemerintahan daerah.
Banggar
Berada di posisi ke dua perolehan kursi parlemen, diprediksi tiga kader gerindra akan Mengisi badan Anggaran, tiga kader itu di antaranya Nirwan Due, Hamdi Alamri, Suprapto Monoarfa.
Bapemperda
Rizki Alhasni Kader muda partai gerindra di prediksi akan mengisi ketua Bapemperda. Pasalnya Anak dari wakil bupati pohuwato itu diketahui berlatar belakang pendidikan Hukum. Maka keberadaannya akan memberi warna baru dalam penyusunan peraturan daerah.
Namun, belakangan terdengar penentuan siapa dapat apa itu tergantung keputusan dari DPP.
Kita lihat saja nanti, Namanya Juga Prediksi!