Serikat.id – Debat Paslon kepala daerah Kabupaten Pohuwato telah berakhir,Debat ke tiga yang dilaksanakan di Ichsan Convention Center, Marisa jadi penutup.
Pada debat tersebut, masing-masing paslon kembali menyampaikan Visi – Misi serta saling bertanya dan menanggapi jawaban.
Paslon Ilomata di beberapa momen debat sering kali menyebut perjuangan untuk penambang. Namun, paslon tersebut tak menguasai areal pertambangan yang sering disebutkan.
Hal itu terungkap saat debat ke tiga, dimana pada sesi tanya jawab antar calon wakil bupati. Pada Kesempatan itu, Iwan S. Adam calon wakil bupati nomor urut 02 bertanya kepada calon wakil bupati dari pasangan Ilomata terkait lokasi pertambangan yang ada di bumi panua.
Mendengar pertanyaan itu, Fatmawati Syarief tak dapat menyebut lokasi pertambangan yang di tanyakan oleh Paslon 02.
“Sinegitas kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah yang di maksudkan agar tidak terjadi lagi tumpang tidih kebijakan, yang pada ujungnya berdampak tidak pastian sehingga akan merugikan masyarakat lokal di daerah itu, Pengelolaan tambang di pohuwato, kami menilai bahwa pemerintah daerah tidak serius sehingga akan menimbulkan api dalam sekam, oleh karena itu, Ilomata Berkomitmen akan memperjuangkan hak – hak masyarakat lokal yang ada di pohuwato,”. Jawabnya
Mendengar jawaban itu, Iwan S. Adam menanggapi dengan santai dan memberitahukan kepada paslon 01 tentang titik – titik lokasi pertambangan yang ada di kabupaten pohuwato, dari Dengilo hingga Popayato.
Lebih lanjut Iwan Adam menegaskan bahwa dalam undang – undang pilkada itu untuk menjadi seorang pemimpin harus mengetahui dan di ketahui.
“Di undang – undang pilkada jelas menjelaskan bahwa menjadi pemimpin itu harus mengetahui dan di ketahui, harus di kenal dan mengenal,”. Ucapnya yang di sambut sorak – sorak pendukung.