Serikat.id – Sorotan atau Kontra atas keberadaan pertambangan di kecamatan Dengilo jadi perhatian rakyat penambang. Dimana sedimen terbawa oleh air ke wilayah persawahan di sebut sebagai penghambat arus air yang mengalir melalui saluran drainase.
Menyikapi sorotan itu, Rakyat penambang secara suka rela mengerakkan masyarakat sekitar untuk mengangkat sedimen menggunakan tenaga lokal.
Pasisa Nono yang mengawasi pekerjaan pengerukan itu mengatakan saat ini Sedimen yang di angkat itu sekitar 1,2 KM di Drainase desa Kemiri kecamatan Paguat.
“Sedimen yang di angkat itu kurang lebih 1200 meter,itu di desa kemiri kecamatan Paguat,”. Ucapnya Via Sambungan Telpon,Senin 7 April 2025.
“Ada petani,ada juga yang dari luar kita gaji dari hasil urunan penambang,”. Tambahnya.
Lebih Lanjut Kata Pasisa Nono, pengerukan ini adalah bentuk tanggung jawab para penambang rakyat terhadap nasib Pertanian khususnya di kecamatan Dengilo dan Paguat. Ia pun berharap petani dan penambang bisa hidup berdampingan.
” Jadi kami penambang tidak lupa dengan tanggung jawab kami kepada mereka yang di hilir, karena dari petani juga kami bisa mendapatkan beras kebutuhan para penambang, artinya kita saling membutuhkan, penambang juga tidak melarang kalau ada petani yang ikut menambang saat menunggu waktu panen padi,”. Ujarnya.
Sebagai informasi,Saat ini sebagian para petani tengah memasuki waktu panen dan bersiap menghadapi musim tanam.
Dengan demikian, Langkah para penambang membersihkan sedimen sudah tepat pada waktunya.