Serikat.id – Warga desa Tirto asri kecamatan Taluditi sebut benih bantuan pemerintah daerah melalui dinas pertanian berkualitas rendah. Hal itu pun membuat masyarakat merugi.
“Bantuan jagung yang diberikan kualitasnya masih di bawah standar, sehingga banyak petani yang merugi,” ujar seorang yang hadir dalam kegiatan reses,Selasa 4 Februari 2025.
Dalam sambutannya, Luluk menyampaikan bahwa dirinya hadir dan menggelar reses ini untuk mendengar langsung apa yang menjadi keluhan dan harapan dari Masyarkat Taluditi khusunya di Desa Tirto Asri.
“Olehnya itu, disini saya menghadirkan beberapa dinas, nanti bapak dan ibu bisa menyampaikan aspirasi langsung,” ujar Srikandi Golkar itu di hadapan warga.
Dalam dialog yang berlangsung, warga mengungkapkan sejumlah persoalan yang masih menjadi PR besar bagi desa mereka. Salah satu yang paling disorot adalah sistem drainase yang belum mendapatkan perhatian serius. Kata warga, Kepala Desa Tirto Asri telah memperjuangkan pembangunan drainase ke Dinas PU selama lebih dari dua tahun, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut.
“Kami sangat berharap Ibu Luluk bisa mengawal dan memperjuangkan pembangunan drainase ini, karena ini sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkap seorang warga.
Selain drainase, warga juga meminta normalisasi sungai kembali dilakukan. Desa Tirto Asri yang berada di kawasan rendah kerap terdampak banjir saat curah hujan tinggi. Dua tahun lalu kata mereka, normalisasi sungai sempat dilakukan dan terbukti efektif mencegah air meluap ke pemukiman warga. Kini, masyarakat berharap langkah tersebut kembali direalisasikan agar tidak hanya mengurangi banjir, tetapi juga meningkatkan produktivitas petani sawah.
Masalah lain yang menjadi perhatian adalah dampak pertambangan terhadap Sungai Randangan. Diungkapkan warga, bahwa beberapa titik di wilayah Tirto Asri mulai terdampak, dengan aliran air yang semakin mengancam pemukiman dan lahan pertanian warga.
Tak hanya Drainase dan dampak tambang, Warga juga mengeluhkan kondisi jalan usaha tani yang semakin rusak dan sulit dilalui. Sebab kata mereka, Infrastruktur ini sangat vital bagi petani untuk mengangkut hasil panen. Selain itu, harga jagung yang terus merosot serta kualitas bantuan bibit yang rendah menjadi tantangan lain bagi petani.
Menanggapi berbagai keluhan ini, Luluk A. Yuliati menegaskan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan aspirasi warga. Ia juga mengingatkan, bahwa Taluditi saat ini rentan terhadap banjir dan malaria, sehingga perlu ada langkah cepat, termasuk penyemprotan di rumah-rumah warga.
“Soal drainase di Tirto Asri yang setiap hujan selalu meluap ke pemukiman, insya Allah akan saya kawal dan perjuangkan. Saya akan turun langsung bersama Kepala Dinas dan Kabid terkait untuk meninjau kondisi drainase,” tegasnya.
Luluk juga menyatakan, akan langsung meninjau sungai di Dusun 5 Tirto Asri, yang kerap meluap setiap kali hujan deras selama dua hingga tiga hari.
“Selesai reses ini, kita akan turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sungai di Dusun 5. Aspirasi bapak ibu semua sudah masuk dalam pokok pikiran saya. Insya Allah saya akan kawal dan realisasikan,” tandasnya.
Sebagai penutup, Luluk mengimbau warga Taluditi untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama mengingat curah hujan yang tinggi belakangan ini.
“Tetap hati-hati dan waspada, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah,” pesannya.
Dalam reses ini, Luluk menghadirkan berbagai pihak terkait, termasuk Kapolsek Taluditi, Dinas PUPR, Dinas Transmigrasi, Dinas BPBD, Camat Taluditi, serta Kepala Desa Tirto Asri.
*Rilis Tim Liputan Reses*