Serikat.id – Konflik Pertambangan di bumi panua memasuki babak baru. Dimana para pemilik lokasi tak lagi di beri akses menuju lokasi.
Terbaru, salah satu penambang lewat postingan di akun pribadinya, berharap pemerintah daerah kabupaten pohuwato dan DPRD dapat memberi solusi atas nasib mereka sebagai penambang.
“Assalamu’allaikum…wrb
Kepada pemerintah daerah kami selaku para penambang yang ada di area 100 hk dan sekitarnya mohon kebijaksanaan dari bupati pohuwato, DPRD.
Agar menberi luang kepada kami untuk tidak membatasi ojek-ojek ataupun pemilik lokasi yg membawa fasilitas untuk kebutuhan kami untuk beraktifitas dan mencari nafkah di area tambang yg belum menerima tali asih/belum terbayar”, Tulis Akun Marni tntu
“Dan untuk pihak perusahaan kami diam bukan berari kami takut dan rela hak hak kami di ambil tdk sesuai dengan apa yang menjadi harapan kami”, tambahnya.
Lebih lanjut dalam postingan menyebutkan saat ini mereka di perhadapkan dengan aparat yang sedang berjaga di area perusahaan.
“Sekarang kami di batasi untuk beraktifitas dilokasi bahkan kami diperhadapkan dengan TNI/polri.
Kami Rakyat NKRI
Kami Bukan Musuh Tni/polri
Kami Bukan Perampok
Kami bukan pemberontak kami hanya menuntut hak hak kami
Jika keadilan itu tidak ada, akan tiba saatnya kami akan melawan”, lanjutnya