Serikat.id – Belum lama ini pemerintah daerah kabupaten Pohuwato menetapkan status darurat Malaria setelah melewati dua tahun berstatus kejadian luar biasa (KLB).
Beberapa faktor jadi penyebab penyebaran/Penularan malaria antara lain pemukiman yang berdekatan dengan genangan berlumut dan rimbun, kebiasaan masyarakat beraktivitas di luar rumah pada malam hari, kurangnya kesadaran hidup sehat, dan di sebutkan pula akibat dari kubangan bekas pertambangan.
Untuk melawan Penyebaran Malaria.Saat ini, pemerintah daerah melalui Dikes Pohuwato dan Satgas pemutusan penyebaran malaria di masyarakat,tengah melakukan penyemprotan dilingkungan sekitar yang terdapat jentik nyamuk.Selain itu, Sosialisasi hidup sehat pada masyarakat kian gencar di publikasikan.
Sementara di lingkungan pertambangan rakyat,Para penambang yang sadar akan tanggung jawab bersama, Bergerak memutus mata rantai penyebaran malaria dengan melakukan penyemprotan dan menabur Abate yakni Jenis obat untuk mensterilkan kubangan dari jentik nyamuk.
Dengan semangat gotong royong, Penambang lokal tengah berupaya melakukan penutupan kubangan pasca tambang dengan menggunakan Bolduzer di beberapa lokasi,di antaranya kecamatan Dengilo, Hulawa dan Patilanggio.
Hal tersebut sebagaimana di lansir dari media Newsnesia.id, Salah satu penambang menyampaikan bahwa, mereka dalam waktu dekat mulai bergerak. Mereka juga akan minta pendampingan dari dinas kesehatan.
“Alhamdulillah, kami melalui karang taruna dan pemerintah desa, sudah menyediakan kurang lebih 100 botol larvasida (Mosnon TB dan Abate). Untuk penaburan, kami akan lakukan dalam satu dua hari ini dengan meminta pendampingan dari dinas kesehatan,” ucapnya, Selasa (04/02/2025).
Selanjutnya, disentil soalnya bekas galian yang terbengkalai yang diduga menjadi salah satu faktor meningkatnya angka penyebaran malaria, dirinya menuturkan bahwa, akan melakukan upaya penimbunan.
“Itu akan ditimbun. Insyaa Allah untuk beberapa wilayah, puasa ini sudah dimulai penimbunannya. Hal ini kami lakukan untuk menepis stigma bahwa, tambang menjadi penyebab utama penyebaran malaria,” imbuhnya.
Upaya dari pemerintah daerah juga kesadaran penambang dan masyarakat sekitar untuk hidup sehat,di harapkan menjadi faktor keberhasilan bersama dalam mengembalikan status daerah bebas malaria.