POHUWATO – Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menyoroti perihal perekrutan tenaga kerja perusahaan pertambangan emas di Kabupaten Pohuwato itu.
“Kemarin saya didatangi kurang lebih 70 tenaga kerja lokal yang telah dirumahkan, mereka mengeluh terkait sulitnya mendapatkan pekerjaan, bahkan sampai saat ini tenaga kerja yang dirumahkan tidak dipanggil kembali”, ujar Koordinator Aliansi Rakyat Menggugat Rizal Ladiku, usai mendatangi Kantor External PT PETS dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi, Rabu (12/06/2024).
Aktivis yang getol memperjuangkan hak-hak rakyat ini pun meminta perusahaan tambang emas gunung pani tersebut sebaiknya ada keterbukaan informasi terkait jumlah tenaga kerja lokal.
“Kan selama ini perusahaan sering menggembar-gemborkan tenaga kerja lokal mencapai angka 80% bekerja di perusahaan pertambangan Pani Gold Project, mana ? Justru ini malah sebaliknya”, kata Rizal.
Seharusnya, menurut Rizal, pihak perusahaan ada keterbukaan informasi sesuai amanat undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan infomasi publik.
“Disitulah kita bisa mengecek apakah benar perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal atau tidak”, ujar Rizal.
Dirinya pun sangat menyayangkan jika ada penilaian bahwa putra daerah tidak mampu untuk bekerja.
“Kalau memang tenaga kerja lokal belum memiliki keahlian, seharusnya perusahaan mendatangkan fasilitator yang ahli di bidangnya untuk melatih tenaga kerja lokal seperti apa yang disampaikan perusahaan sebelum masuk ke pohuwato, agar supaya tenaga kerja lokal mendapatkan kesempatan kerja dan jenjang karir di perusahaan, dan mampu meningkatkan SDM agar berdaya saing tinggi, bukan malah memprioritaskan tenaga kerja non lokal”, kesal Rizal.
Dengan telah diberikan surat permohonan permintaan data tenaga kerja ke pihak perusahaan maupun dinas tenaga kerja dan transmigrasi. Rizal yang juga selaku koordinator ‘Aliansi Rakyat Menggugat’ ini berharap perusahaan dalam kurun waktu dua minggu ke depan secara terbuka memberikan akses informasi penyerapan tenaga kerja lokal yang bekerja diperusahaan.
*Pressrilis*