Pohuwato – Masifnya aktivitas pertambangan di desa teratai menyebabkan saluran irigasi penuh dengan lumpur/Sedimen galian tambang.
Menyikapi Kondisi itu, Salah satu warga Teratai bernama Nuridah mengeluhkan kondisi tersebut yang luput dari perhatian pemerintah daerah. Padahal menurutnya, sebelum ada pertambangan,air mengalir dengan normal.
“Ini pak, semenjak ada galian-galian di atas (Tambang ilegal) lumpur sudah tertumpuk di depan rumah saya,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).
Nuridah menambahkan, Kata Dia “Dulu, jembatan milik saya yang ketinggiannya sekitar hampir satu meter ini masih belum tertimbun sedimentasi lumpur. Dibawahnya itu masih air mengalir. Namun saat ini saat ada tambang ilegal, lihat sendiri pak, sekarang jembatan itu sudah tidak ada lagi, karena lebih tinggi lumpur dibanding jembatan ini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Desa teratai dan desa Palopo merupakan desa yang berada di dataran rendah dengan tingkat kerawanan banjir cukup tinggi pada saat musim hujan. Hal itu diperparah oleh saluran ukuran kecil di penuhi lumpur atau sedimen galian tambang menggunakan Ekscavator di desa teratai.