Pohuwato – Komisi I DPRD kabupaten Pohuwato soroti lambanya proses rujukan dan ketersediaan oksigen di puskesmas di wilayah barat.
Abdul Hamid Sukoli menilai sebagai bentuk lemahnya kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, Selasa (02/12/2025).
Menurutnya, isu tersebut sudah berulang kali mencuat dan menjadi pembahasan antara Komisi I DPRD dengan Dinas Kesehatan setempat.
“Kami sering menerima keluhan dari masyarakat, khususnya para KPM, terkait tidak tersedianya oksigen di sejumlah puskesmas. Persoalan ini selalu kami respons dan bahas bersama Dinas Kesehatan, bahkan sudah berulang kali kami ingatkan,” ujar Abdul Hamid.
Ia menambahkan bahwa DPRD telah berkali-kali meminta Dinas Kesehatan agar merespons cepat setiap persoalan terkait ketersediaan fasilitas medis, terutama oksigen, yang menurutnya wajib tersedia setiap saat.
“Pelayanan kesehatan itu menyangkut nyawa manusia. Tidak boleh ada alasan kelalaian, apalagi karena persoalan teknis yang seharusnya sudah diantisipasi sejak awal,” tegasnya.
Abdul Hamid menyebut, jika kasus seperti ini terus berulang dari waktu ke waktu, maka hal tersebut tidak lagi bisa dianggap sebagai kelalaian biasa, melainkan bentuk pembiaran yang sangat disayangkan.
“Ini sudah menjadi masalah klasik. Kalau terus berulang seperti ini, maka patut diduga bukan lagi kelalaian, melainkan adanya unsur pembiaran. Ini sangat kami sesalkan,” tambahnya.
Ia mendesak Dinas Kesehatan untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait manajemen pelayanan puskesmas, terutama dalam kesiapan sarana pendukung layanan darurat.
“Kejadian di Puskesmas Popayato ini harus dijadikan alarm keras. Jangan sampai ada korban berikutnya hanya karena minimnya kesiapan fasilitas. DPRD akan terus mengawal dan mendorong perbaikan pelayanan kesehatan di daerah,” pungkasnya.










