SERIKAT.ID – Pembangunan Irigasi taluduyu telah selesai,kini para petani tinggal menunggu jadwal di bukanya pintu air yang berada di bendungan taluduyu untuk mengairi sawah di Kecamatan buntulia hingga duhidaa.
Rencana pembukaan pintu air bendungan di respon oleh para penambang,hal itu terlihat beberapa alat berat di kerahkan untuk mengeruk sedimentasi yang menumpuk.
“Ya, para penambang patungan,sementara alat berat yang itu 2 unit, dan akan lakukan pengerukan selama 3 hari”, ungkap salah satu masyarakat yang mengawasi pekerjaan.
Lebih lanjut kata sumber tersebut bahwa langkah pengerukan ini adalah bentuk tanggung jawab kepada para petani untuk mengurangi sedimentasi mengalir ke saluran hingga kesawah.
“Jadi ini di lakukan untuk mengurangi sedimen ke salauran ataupun sawah petani”, lanjutnya
Seperti di ketahui beberapa waktu lalu, Bupati Pohuwato melihat secara langsung pengerukan sedimen di bendungan taluduyu.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Kadis Perindagkop dan UKM, Ibrahim Kiraman dan Camat Buntulia, Saiful Hunta meninjau langsung pengerukan sedimentasi di Bendung Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Rabu, (20/12/2023).
Dalam kunjungannya, Bupati Saipul menyaksikan secara langsung proses pengerukan dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator yang tujuannya tidak lain untuk mengatasi masalah sedimentasi yang telah mengganggu kelancaran aliran sungai dan potensial menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar serta untuk membersihkan endapan dan material yang mengendap di dasar sungai.
Dalam pernyataannya, Bupati Saipul menyampaikan bahwa sungai merupakan salah satu aset penting bagi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan masyarakat. Melalui kegiatan pengerukan sedimentasi ini, pemerintah berupaya untuk memastikan kelancaran aliran sungai, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir serta memberikan manfaat ekologis yang optimal bagi lingkungan sekitar.
![](https://serikat.id/wp-content/uploads/2023/12/IMG_20231221_204448.jpg)
Bupati Pohuwato bersama camat Buntulia (Foto:humas)
Bupati Saipul menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak terkait. Ia juga menambahkan bahwa langkah pengerukan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Proses pengerukan yang dilakukan secara cermat dan terencana diharapkan mampu mengembalikan kedalaman sungai serta memperbaiki aliran air yang telah terganggu. “Semoga langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi kelancaran aliran sungai, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat”,pungkas Bupati Saipul Mbuinga. (Jundi/Humas)