Serikat.id – Pemilu 14 februari kemarin nampaknya tak berpihak kepada beberapa petahana parlemen bumi panua. Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi KPU kabupaten pohuwato.
Data menunjukan bahwa terdapat dua ketua fraksi gagal kembali ke parlemen bumi panua.
Al Amin Uduala
Ketua fraksi Golkar kabupaten pohuwato gagal kembali ke parlemen, pasalnya al Amin Uduala sebagai peraih suara terbanyak pada pileg 2019 lalu di dapil empat, harus ikhlas di kalahkan oleh Luluk Yulianti pada pileg 2024 dengan jumlah suara 1324,Sementara Al Amin Uduala hanya meraih 984 suara.
Selain mengalahkan suara Sekretaris partai golkar, Luluk A. Yuliyanti juga mampu melampaui suara Isna Mbuinga sebagai petahana yang terpilih pada pileg 2019 lalu.
Wawan Hatama
Ketua fraksi Gerindra Kabupaten pohuwato ini mengalami nasib yang sama dengan ketua Fraksi Golkar. Keduanya gagal melanjutkan perjuangan rakyat untuk periode 2024-2029.
Di dapil tiga, partai gerindra mampu menambah kursi, dari sebelumnya hanya satu kursi pada pileg 2019 lalu, kini mampu meraih dua kursi. Namun dua kursi tersebut di miliki oleh para pendatang baru, diantaranya Rizki Alhasni dengan jumlah suara 2.162 pada kursi pertama dan Yuliani D. Rumampuk meraih suara 1.930 di urutan ke dua, sementara wawan hatama sebagai petahana dan ketua fraksi Gerindra Kabupaten pohuwato harus menerima kekalahan dari para pendatang baru tersebut.
14 februari kemarin, Wawan hatama berada pada urutan ke tiga perolehan suara partai Gerindra di dapil tiga dengan perolehan suara sebanyak 1.621.
Lalu Siapa Penganti Ketua Fraksi dari dua partai tersebut?
Dari partai Golkar tiga nama di mungkinkan akan mengisi jabatan ketua Fraksi, diantaranya :
Beni Nento, Rizal Pasuma dan Ikram Bahri Akbar Baderan
Sementara di partai gerindra nampaknya hanya satu nama yang potensial mengemban amanah sebagai ketua fraksi yakni Hamdi Alamri, Sementara Nirwan Due sebagai petahana dan senior di partai gerindra nampaknya akan tetap berada pada kursi wakil ketua 1. Periode 2019-2024 Nirwan juga naik ke posisi wakil ketuabpada tahun 2020 lalu, saat Saipul A. Mbuinga kala itu sebagai wakil ketua harus mundur karena mengikuti pilkada.