Serikat.id – Refleksi 21 tahun kabupaten pohuwato, banyak keberhasilan yang telah di torehkan oleh pemerintah daerah. Namun di balik itu, ada pekerjaan rumah yang harus di tuntaskan, dari masalah pengangguran hingga masalah lingkungan.
“Yang pertama masalah banjir yang mengancam setiap saat datang musim penghujan dan perlu ditangani secara komprehensif. Yang kedua, masih maraknya pengrusakan lingkungan seperti, perambahan hutan, perambahan mangrove, daerah aliran sungai, illegal loging, illegal fishing, illegal mining, yang perlu penanganan secara preventif, atau perlu penanganan represif dan penegakan hukum secara tegas berdasarkan aturan perundangan undangan yang berlaku” tutur Nasir Giasi.Saat Rapat paripurna HUT kabupaten pohuwato ke 21 tahun, Minggu 25 februari 2024.
Ketua DPRD dua periode itu menambahkan beberapa isu yang harus segera di selesaikan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten adalah persoalan pertambangan.
“Yang ke empat, adalah isu yang segera ditangani oleh pemerintah daerah, baik pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato maupun pemerintah provinsi Gorontalo, masalah tuntutan masyarakat penambang tradisional terhadap terwujudnya keberpihakan pemerintah terhadap izin pertambangan rakyat. Serta pembayaran tali asih atau ganti rugi lokasi tambang rakyat, yang sampai hari ini belum penyelesaian secara riil,” tegas Nasir Giasi.
Masalah pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan di anggap masalah serius yang harus jadi perhatian pemerintah.
“Yang kelima, masalah isu dan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan, ditambah pembatasan tenaga honorer daerah. Yang ke enam, masalah inflasi bahan pokok, khususnya beras menjelang pelaksanaan masuknya ibadah bulan suci Ramadhan,” tandas Nasir.
*Admin*